sebuah cerita yang ngga pantes aku ceritakan and dicontoh oleh orang lain.
aku hanya ingin mengadu karena tak ada yang bisa menerima aduanku.
90% manusia di dunia pasti akan lebih sayang ibunya ketimbang ayahnya. makanya kita disebut makhluk mamalia bukan papalia.
dan 10% dari mereka yang kurang suka, atau lebih extreem, membencinya, adalah aku salah satunya.
bagi yang baca tulisan ini, please jangan sampai membenci kedua orang tuamu atau salah satunya, itu juga yang sering dinasehati oleh ayahku, ''jangan membenci ibumu sejelek apapun sifat dia, anggap saja dia adalah cobaan kita''.
ya, kita. karena yang dilakukannya berefek kepada kita bertiga, sisa anggota keluarga selain dia.
aku, adikku, dan ayahku. kita uda menahan cobaan ini seingatku 15 tahun. mungkin lebih, tapi yang terparah adalah saat kita kembali ke daerah asal setelah lama merantau.
-aku sudah mulai ''tidak suka'' dia adalah saat mungkin aku masih balita, saat masih di rantauan, teringat saat baju batman kesukaanku dibakar dengan alasan yang aku sudah lupa tapi pasti ga logis, karena aku masih sangat2 suka dengan baju itu. bahkan baju itu dibakar didepan mataku, mungkin dengan maksud tertentu, tapi aku melihatnya seperti anak kita diculik terus dibunuh di depan mata kita, and hal itu telah menggores luka dihatiku and trauma. dia memang suka bersih2 and kerapihan, tapi saking rapinya semua barang tiba2 hilang, dibuang and dibakar, padahal di rumah bukan cuma barang dia saja kan. okeh, tingkat toleransi berkurang 10%
-ngga bisa dikasih tahu/keras kepala yang keterlaluan. mungkin lebih baik dia bongol/budek daripada denger tapi udah dinasehatin, diberi saran, bahkan dilarang tapi masih melakukannya. mulai dari hal2 kecil seperti naruh kunci pagar di tempat2 yang ga wajar, kenapa ga dibawa aja, kenapa harus ditaruh dirumah? lalu apa jadinya fungsi kunci kalo ditaruh di sekitaran rumah? terus yang paling extreem, pernah dia ikutan sejenis ajaran yoga2an yang bisa nyembuh2in Ga Jelas gitu. karena pernah denger2 hal2 buruk terjadi kalo ga bisa ngendaliin ilmu Ga Jelas itu, aku melarangnya. sekali, dua kali, sampai akhirya aku minggat sebagai bentuk protes, dia tetap mengikuti ajaran itu secara diam2. padahal kalo dia yang ngasi saran/perintah/larangan sama aku or yang lainnya harus dipatuhi. tingkat toleransi berkurang 25%.
-ini nih, yang paling terakhir , absurd/ga jelas and menyakitkan kita sekeluarga, selain dia/ibuku/setan. ngambek. adalah senjata termutakhir yang mampu mengalahkan logika newton tentang gravitasi dan mampu melumpuhkan hiroshima dalam sekejap. ngambek yang dia lakukan biasanya disebabkan karena 1. hal yang diinginkan kurang dapat disetujui oleh yang lain terutamanya aku and ayahku. jelas donk, ayahku sebagai kepala keluarga perlu mempertimbangkan segala hal, selain itu ayahku ngga pernah langsung MELARANG, hanya memberi saran yang tegas supaya keputusan diambil dengan baik2 and dibicarakn dengan yg lain juga. adapun ketika disetujui, semisal mau buka usaha, idenya/ibuku/setan, langsung aja 2jam kemudian ngambek. cewe bangsat emank, entah dimana otak and hatinya.
2.coz aku juga dianggap ''nakal''. jujur, nakal dari sudut mananya? aku ngga ngerokok, minum, apalagi narkoba, dan termasuk anak yang berprestasi. baru sekali-kali pulang pagi, dibilang TIAP HARI pulang pagi, sekali-kali males ngerjain tugas rumah/perintah dia, dibilang NGGA PERNAH dengerin dia...fufufufuuckkkk... 1jam kemudian ngambek. aku ngga tau pendapat temenku yg lain, mungkin yg sinis aku abaikan, tapi selama ini aku belum punya musuh satupun.
3.coz dia MERASA dia ngga bisa mendapatkan penghasilan (coz dia IRT), dia ga dpet penghasilan coz dia MERASA bodoh. seriussss... yang nyuruh dia nyari duitt sapaaaa monyettt...!! dengan gaji ayah aja cukup, and kita ngga pernah nyinggung kebodohanmu, walaupun itu fakta. padahal dia pintar masak, seriuss enakk, dan aneka ketrampilan lainnya, tapi dia ngga pernah bersyukur..
4.and paling sering adalah masalah uang yang tak berkesudahan. asal tau aja, semua gaji ayahku dia yang megang, termasuk tabungan, intinya dia yang tau harta keluarga, walaupun beberapa di rekeningku and adikku, tapi kita ngga pernah MAU tau berapapun itu, toh milik bersama, jadi harus di jaga bersama2 dengan berhemat. catat berhemat, bukan pelit. tapi yang di RASA olehnya adalah kita pelit. bagaimana caranya mau pelit, yang megang and ngatur uang kan dia. kita juga ngga pernah MELARANG dia mau beli apa juga. kita sekeluarga, kecuali dia, memang lebih suka hidup sederhana, dari makan aja ngga pernah milih2, apapun yang dimasak dia pasti habis and paling males makan di luar rumah, walaupun cuma sambel, tapi itu yang paling nikmat, seriuss. teruss, kenapa kita dibilang pelit? how can? bagaimana bisa? fucckk woman logic...
stop.. jangan pikir dia ngambek kayak cewe/wanita/setan pada umumnya. versi ngambek dia kayak versi android. versi tercanggih udah kita lewati, and entah itu bakal kita lewati lagi kedepannya atau ngga.
versi terendah, dia cuma ngga makan2 berhari2, ngga keluar kamar, nangis ga jelas. berasa ngurus bayi goblok.
versi medium, karena lama ga makan, dia sakit, and mulai menyalahkan kita, orang sakit koq ngga diurus, yang nyuruh sakit sapaaa monyettt...!!! disini dia juga mulai melakukan hal2 aneh, kayak pernah ayahku disemprot dengan air lewat ventilasi ketika sedang tidur, dia juga pernah tidur di kolong tempat tidur, dan lainnya. aku rasa dia uda semi gila, mati aja loo anjing.
versi tertinggi, karena mungkin di otaknya uda ga waras, sakit ga jelas juga, di ajak ke dokter ngga mau, akhirnya diajak ke dukun mau. bangsattt... ngga nyambung sama sekali. aku rasa tu cuma pengalihan aja, biar dikira kena guna2, padahal bullshit. kita anggota keluarga yang lain yang paling parah harus menanggung akibatnya, mulai dari ayahku yang harus nganter dia ke dukun dimana2 (uda sering pindah2 and jaraknya jauh+berangkat tengah malem), aku and adikku yang harus ijin skul karena ikut2an ama orang gila gini, ampe duit yang terkuras juga buat hal2 yang aneh, ga keliatan, and bullshit kayak gitu. toleransi sisa 20%.
alasan2 diatas juga hanya berdasarkan kesimpulan dia saja, and tebak2an kita juga. karena dia sama sekali ngga pernah duduk bareng membicarakannya, kapan, kenapa, bagaimana, permasalahannya muncul dan menyelesaikannya dia ga pernah mau and berani bicara bareng.
bahkan jika kita habis makan malam, biasanya kita ngobrol2 bareng, dan entah kenapa dia paling dulu yang kabur/pergi untuk nonton tv misalnya, bukan karena membicarakan hal2 tentang dia, cuma bicara tentang bagaimana sekolah kita, cerita tentang pengalaman2 lucu, dsb. and kenapa hanya dia yang ngga bisa masuk dalam lingkaran kehangatan obrolan itu? lalu salah sapa coba? temen2 gueh? cerita gueh?
ngambek yang tak ber kesudahan ini lamanya bisa berhari2 atau berminggu2. apa ngga ganggu pikiran anggota keluarga yang lainnya, dimana kita semua harus sekolah dan bekerja. yang ngeganggu bukan hanya, bagaimana supaya dia ngga ngambek lagi, tapi apa yang dilakukannya di rumah, karena dia termasuk orang yang nekat. takutnya dia kabur entah kemana, bunuh diri, atau yang lainnya.
fuck you mom
i hate mom forever
thanks for all nightmare you have given to me
aku benci ibu
ibu benci aku
aku paling benci ibu
maafkan aku Tuhan, aku memang pendosa uda membencinya, namun dikehidupanku sehari2 kita selalu berusaha menyukainya and menuruti kemauannya, dan hanya dia yang merasa hebat.
kata2 benci hanya kuucapkan disini, karena aku hanya bisa menjalani cobaanMu, bukan melawan and menyiramnya dengan bensin.
semoga aku, adikku and terutamanya ayahku masih diberikan kesabaran untuk melewati ini semua...
die you bitch.
simplenya
2 kasus.
-kita ga dengerin perintah dia karena males, ga masuk akal, and terlalu terburu2. dia ngotot. gw ga dengerin. dia ngotot lagi. world war
-kita minta dia supaya tidak/melakukan sesuatu. ga jelas dia nolak/ngga. kita ingatkan lagi. dia tetap melakukannya diam2. kita biarkan aja suka2 dia yang penting damai aja. world war
from where our fault bitch???????